Tuesday, March 13, 2012

Konflik dan Stress

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang  atau kelompok dalam sebuah organisasi sudah pasti memiliki tujuan dan pandangan masing-masing dari kerjanya dalam organisasi. Mereka bersaing untuk mencapai kepentingannya masing-masing dalam organisasi tersebut. Hal ini juga ditandai dengan perbedaan yang ada mengenai segala macam sifat daam anggota organisasi.
Perbedaan-perbedaan yang ada akan menimbulkan perselisihan paham antara para anggota organisasi. Perselisihan paham ini dinamakan konflik. Konflik ini bisa muncul secara terus menerus apabila manajer dalam organisasi tersebut tidak bisa menciptakan situasi sepaham dalam semua anggota organisasi. Konflik tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi karena disebabkan oleh perbedaan-perbedaan yang datangnya dari dalam sifat manusia. Sifat manusia ini bukanlah hal yang dengan mudah bisa diubah.
Munculnya konflik dalam sebuah organisasi tidak selalu bersifat negatif. Konflik bisa dijadikan alasan untuk mengadakan perubahan dalam keorganisasian. Perubahan ini dapat terjadi apabila manajer mengadakan evaluasi terhadap perbedaan pandangan antar elemen-elemen organisasi. Evaluasi ini bisa menimbulkan berbagai kesimpulan dan ditemukannya cara-cara baru untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul akibat dari konflik yang terjadi. Penemuan cara-cara baru ini dapat memperbaiki pengambilan keputusan. Apabila konflik yang ada bisa dikembangkan menjadi hal tadi maka munculnya konflik bisa berdampak positif terhadap organisasi.
Akan tetapi, apabila munculnya konflik menyebabkan adanya diskusi-diskusi panjang tanpa menemukan kata sepakat antara para anggota organisasi dan tidak adanya prioritas-prioritas keorganisasian maka konflik berdampak negatif terhadap organisasi. Hal ini bisa menyebabkan organisasi dalam keadaan terpuruk dan penghambatan dalam pengambilan keputusan aktual.
Oleh karena hal-hal diatas, maka organisasi membutuhkan para manajer yang terampil dan profesional. Para manajer harus mampu mengenali situasi-situasi yang mengarah pada konflik. Para manajer harus bisa menjadikan konflik yang sudah terlanjur muncul menjadi berdampak positif pada organisasi. Sehingga pada akhirnya tercapainya tujuan-tujuan organisasi menjadi prioritas.


1.2  Rumusan Masalah

2.      Apa yang di maksud dengan Konflik ?
3.      Apa yang menyebabkan terjadinya Konflik?
4.      Dampak positif dan negatif dari konflik?
5.      Bagaimana cara menyelesaikan konflik?
6.      Apa pengertian dari stress dan faktor penyebabnya?
7.      Cara megatasi stress?

1.3  Tujuan

1.      Agar bisa menyelesaikan tugas mat kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi.
2.      Agar lebih memahami tentang arti dari konflik dan stress dalam perilaku organisasi
3.      Bisa lebih tanggap terhadap konflik tang terjadi dalam masyarakat dan mengetahui cara penyelesaianya.                                                             
                                  

BAB II
PEMBAHASAN

2.1      Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
            Menurut Joyce Hocker dan William wilmot, ada berbagai pandangan tentang konflik, diantaranya sebagai berikut :
1)      Konflik merupakan hal yang abnormal karena hal yang normal adalah keselarasan. Artinya    konflik hanyalah merupakan gagasan stabilitas. Karena di lihat sebagai gangguan maka harus di selasaikan secepat – cepatnya apapun penyebabnya.
2)      Konflik sebenarnya hanyalah suatu perbedaan atau salah paham. Dengan kata lain konflik di    nilai sebagai hal yang terlalu serius. Bahkan penyebab konflik hanyalah kegagalan berkomunikasi dengan baik, sehingga pihak lain tidak dapat memahami maksud seseorang dengan baik.
3)      Konflik adalah gangguan yang hanya terjadi karena kelakuan orang – orang yang tidak beres. Orang yang senang terlibat konflik adalah orang anti – sosial, senang berkelahi atau lainnya. Dan penyebab konflik adalah ketidakberesan kejiwaan orang tertentu.

2.2      Penyebab Konflik
1)      Persaingan Terhadap Sumber-sumber Daya yang Langka
Setiap divisi dalam organisasi akan berlomba-lomba untuk mendapatkan bagian dari alokasi sumber-sumber daya yang ada. Masing-masing menginginkan alokasi sumberdaya yang banyak agar bisa mempercepat pertumbuhan, kemajuan dan pengembangan dalam divisinya. Karena adanya persaingan ini maka akan memicu timbulnya konflik. Konflik ini bisa timbul akibat dari ketersediaan sumber daya yang langka.

2)      Ketergantungan Tugas (Interdependence)
Dalam organisasi sudah pasti adanya ketergantungan antara dua individu atau kelompok untuk mencapai kesuksesan dalam tugas-tugasnya. Apabila diantara dua pihak ini ada perbedaan prioritas, kemungkinan munculnya konflik akan semakin besar. Hal ini juga bisa disebabkan oleh keinginan dari kedua belah pihak untuk bisa mencapai otonomi tanpa harus bergantung pada pihak lain.
Semakin perbedaan ini dipertahankan maka kemungkinan konflik juga akan berlangsung lebih besar bahkan lama. Konflik ini biasanya muncul antara dua departemen yang saling bergantung dan sangat terspesialisasi.
3)      Kekaburan Batas-batas Bidang Kerja
Konflik mungkin sekali muncul apabila bidang kerja dalam organisasi tidak jelas. Hal ini akan menciptakan suatu kondisi dimana ada seseorang yang mendominasi dalam bagiannya. Apabila ada sebuah keberhasilan maka dia akan merasa dan menunjukkan seolah-olah itu hanya hasil kerjanya sendiri. Akan tetapi apabila ada kesalahan maka dia akan mengalihkannya pada orang lain. Konflik juga bisa terjadi apabila ada seseorang yang hanya ingin mengerjakan hal-hal yang disukainya sedangkan yang tidak disukainya akan diserahkan pada orang lain. Pada hakekatnya masing-masing akan merasa yang paling penting dalam kegiatan organisasi.
4)      Kriteria Kinerja yang Tidak Sesuai
Konflik semacam ini disebabkan oleh adanya imbalan atas kemajuan suatu divisi oleh perusahaan. Konflik bisa muncul apabila kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap sub unit-sub unit yang berbeda.
Sebagai contoh bagian penjualan menuntut bagian produksi untuk dapat meningkatkan penjualan akan tetapi hal sebaliknya terjadi terhadap bagian produksi. Bagian produksi harus menerima hukuman dengan tidak mendapat bonus karena adanya peningkatan biaya produksi.
Peningkatan biaya produksi ini disebabkan oleh bagian produksi harus menambah jam kerja karyawannya untuk dapat memproduksi secara banyak dan cepat. Dapat di tebak apa yang akan timbul, sudah pasti akan ada konflik antara bagian produksi dengan penjualan.
5)      Perbedaan-perbedaan Tujuan dan Prioritas
Konflik juga bisa disebabkan oleh adanya usaha-usaha masing-masing sub unit untuk mencapai tujuannya masing-masing. Hal ini bisa tumbuh menjadi konflik apabila ada ketidak sesuaian antar tujuan masing-masing, bahkan usaha pencapaian tujuan suatu sub unit dapat menghalangi sub unit lain dalam mencapai tujuannya.

2.3 Dampak Positif dan Negatif dari Konflik
1)      Dampak Positif
a)      Tingkat energi kelompok-kelompok antar individu-individu meningkat yang memberikan peningkatan pada output dan muncunya ide-ide inovatif untuk melaksanakan tugas lebih baik.
b)      Koehesivitas kelompok meningkat yang kemudian meningkatkan produktivitas kelompok apabila menunjang tujuan-tujuan manajemen.
c)      Terungkapnya problem-problem sewaktu terjadi konflik
d)      Memotivasi kelompok-kelompok yang terlibat didalamnya untuk mengklasifikasi sasaran-sasaran mereka.
e)      Merangsang kelompok-kelompok untuk memperatahankan nilai-nilai yang dianggap penting oleh mereka.
f)       Individu-individu atau kelompok-kelompok termotivasi untuk mempersatukan informasi yang relevan bagi konflik yang ada.
g)      Konflik dapat meningkatkan efektivitas menyeluruh sesuatu organisasi karena kelompok-kelompok atau individu-individu dipaksa olehnya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan eksternal yang berubah.
2)      Dampak negatif
a)      Terjadinya penyusutan dalam komunikasi antara pihak yang berkonflik
b)      Sikap bermusuhan dan pengembangan agresi
c)      Konformitas berlebihan terhadap tuntutan-tuntutan kelompok

2.4 Penyelesaian konflik
Cara -cara yang digunakan dalam penyelesaian konflik adalah sebagai berikut:
1.      Dominasi dan penekanan, cara-caranya adalah dengan perincian dibawah ini:
a)      Memaksakan atau kekerasan yang bersifat penekanan otokratik. Ketaatan harus dilakukan oleh pihak yang kalah kepada otoritas lebih tinggi atau kekuatan lebih besar.
b)      Meredakan atau menenangkan, metode ini lebih terasa diplomatik dan manajer membujuk salah satu pihak untuk mengalah dalam upaya menekan dan meminimasi ketidak sepahaman. Cara ini berisiko ada pihak yang merasa ada yang di anakmaskan oleh manajer.
c)      Menghindari, cara ini menuntut manajer untuk tidak ada pada satu posisi tertentu. Manajer berpura-pura bahwa tidak terjadi konflik dan mengulur-ulur waktu sampai mendapat lebih banyak informasi tentang hal tersebut. Apabila manajer memilih cara ini maka tidak akan ada pihak yang merasa puas.
d)      Penyelesaian melalui suara terbanyak, menyelesaikan konflik dengan melakukan pemungutan suara. Resikonya pihak yang akan merasa dirinya lemah tanpa kekuatan dan mengalami frustasi.
2.      Kompromi
Dalam metode ini manajer mencoba untuk mencari jalan tengah dengan meyakinkan para pihak yang berkonflik untuk mengorbankan sasaran-sasaran tertentu. Hal ini dilakukan untuk memperoleh sasaran-sasaran lain yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang berkonflik.
3.      Pemecahan masalah integratif
Metode ini dilakukan secara bersama untuk terbuka demi ditemukannya sebuah pemecahan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Metode ini menggunakan 3 pendekatan metode, sebagai berikut:
a)      Konsensus
Dalam metode ini tidak akan ada pihak yang menang karena kedua belah pihak sengaja dipertemukan untuk mencapai solusi terbaik bukan yang hanya menyelesaikan masalah dengan cepat.
b)      Konfrontasi
Semua pihak yang berkonflik mengeluarkan pandangan mereka masing-masing secara langsung dan terbuka. Hal ini dilakukan untuk menemukan alasan-alasan terjadinya konflik untuk dicari penyelesaiannya secara terbuka. Metode ini membutuhkan kepemimpinan yang terampil untuk memperoleh solusi yang rasional.
c)      Penentu tujuan-tujuan yang lebih tinggi


2.5 Pengertian Stress
            Stress merupakan dampak dari interaksi antara pekerjaan dan individu. Arti lain dari stress adalah keadaan tidak seimbang dalam diri seseorang individu yang sering termanifestasi lewat gejala seperti insomnia, keringat berlebihan, gugup, dan tidak tenang.


Faktor penyebab stress

No
Sumber – sumber potensial
Konsekuensi
1
Faktor Lingkungan
- ketidakpastian ekonomi
- ketidakpastian politik
- perubahan teknologi
Gejala – gejala psikologis
- sakit kepala
- sakit jantung
- tekanan darah tinggi
2
Faktor Organisasi
- tuntutan tugas
- tuntutan peran
- tuntutan antar personal
Gejala – gejala Psikologis
- menurunnya tingkat kepuasan kerja
- depresi
- kecemasan
3
Faktor Personal
- Kepribadian
- persoalan ekonomi
- persoalan keluarga
Gejala – gejala Perilaku
- produktivitas
- perputaran karyawan



2.7 Macam – Macam Stress
·stress tantangan : stress yang menyertai tantangan di tempat kerja misalnya memiliki banyak proyek, banyaknya tugas dan banyaknya tanggung jawab.
·stress hambatan : stress yang menghalangi seseorang mencapai tujuan seperti tujuan politik, kantor, kebingungan terkait dengan tanggung jawab.

2.8 Cara Mengatasi Stress
Adapun cara-cara yang di gunakan guna mengatasi stress adalah sebagai berikut :
1.      Pendekatan individu
a.       pelatihan relaksasi
b.      penerapan teknik manajemen waktu
c.       penambahan waktu olahraga
      2.   Pendekatan organisasi
a.       pelatihan – pelatihan
b.      penawaran cuti panjang
c.       program kesejahteraan                                    












BAB III
 PENUTUP

3.1  Kesimpulan
    1. Konflik merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam sebuah organisasi hal ini disebabkan oleh  banyak faktor yang pada intinya karena organisasi terbentuk dari banyak individu dan kelompok yang sudah pasti memiliki sifat dan tujuan-tujuan yang berbeda satu sama lain.
    2. Konflik tidak selalu menimbulkan dampak negatif tapi juga bisa menimbulkan dampak positif. Oleh karena itu dalam manajemen konflik diperlukan adanya gaya dan metode yang dapat digunakan baik untuk menstimulasi, mengurangi maupun menyelesaikan konflik. Sekali pun pada dasarnya metode-metode yang telah dikemukakan tidak selalu berhasil dengan baik.

           





















Peran Bahasa di Bidang Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN       
Di zaman modern sekarang ini Bisnis merupakan pilihan utama dalam mencar iatau menciptakan usaha ,itu semua karena dunia bisnis merupakan dunia yang paling berpeluang untuk mendapatkan keuntungan banyak.Dari pada menjadi pegawai negeri yang menerima gaji pas-pasan seorang pebisnis bisa menentukan sendiri gajinya .
Namun dalam berbisnis kita sangat membutuhkan komunikasi.Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peran tersendiri dalam bisnis..Sebagai warga Indonesia tentunya kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ,kita tahu bahwa bahasa Indonesia juga sudah diajarkan dari Taman Kanak-kanak sampai dengan Perguruan Tinggi.namun apa saja peran bahasa i di bidang bisnis dalam makalah ini penulis berusaha menelaah masalah tersebut.
Sesuai dengan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah yang di buat adalah:
1.               Apa Pengertian dari Bahasa?
2.               Manfaat penggunaan bahasa dalam kehidupan?
3.               Apa itu pengertian dari Bisnis?
4.               Peran Bahasa di bidang bisnis?
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia yang diberikan oleh dosen ,agar lebih memahami bahasa secara mendalam ,serta mengetahui apa peran bahasa itu penting dalam dunia bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
1. Bill Adams
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
2. Wittgenstein
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
3.Ferdinand De Saussure
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
4.Plato
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
 5.Bloch & Trager
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
6. Carrol
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
7.Sudaryono
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
8.Saussure
Bahasa adalah objek dari semiologi.
9.Mc. Carthy
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
10.William A. Havilland
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Bila dilihat dari beberapa definisi dan pengertian mengenai bahasa menurut beberapa ahli diatas, kita bisa melihat bahwa terdapat perbedaan definisi tentang bahasa dimana definisi dari setiap ahli tergantung dengan apa yang ingin ditekankan oleh setiap tersebut. Namun meskipun terdapat perbedaan, nampaknya disepakati bersama bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi  yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat atau pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.


2.2 Manfaat Bahasa dan Perkembanganya dalam Masyarakat
   1. Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
   2. Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia (berbisnis).
Sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup berkelompok dan membentuk lingkungan pergaulan yang tentunya mereka tinggal di dalamnya, bekerja dan mencari kebutuhan hidup. Dari sinilah bahasa itu berfungsi sebagai alat untuk bekerja sama satu sama lain.
   3. Alat mengidentifikasi diri.
Dengan bahasa kita bisa mengidentifikasikan diri kita pada orang lain,tentang bagaimana kita,perasaan ,keinginan,dll.
Bahasa bisa punah karena kebanyakan bahasa didunia ini tidak statis. Bahasa-bahasa itu berubah seiring waktu, mendapat kata tambahan, dan mencuri kata-kata dari bahasa lain. Bahasa hidup dan berkembang ketika masyarakat menuturkannya sebagai alat komunikasi utama. Ketika tidak ada lagi masyarakat penutur asli suatu bahasa disebut bahasa mati atau punah, meskipun masih ada sedikit penutur asli yang menggunakan tetapi generasi muda tidak lagi menjadi penutur bahasa tersebut.
Banyak situasi yang menyebabkan bahasa punah. Sebuah bahasa punah ketika bahasa itu berubah bentuk menjadi famili bahasa-bahasa lain.Orang indonesia kini boleh jadi tidak mengerti bahasa melayu yang digunakan di indonesia awal abad ke-20. Karena bahasa indonesia saat ini berasal dari bahasa melayu yang telah mengalami infusi kata-kata bahasa asing. Bisa dikatakan bahasa melayu bermetamorfosis dalam bahasa indonesia. Kelak kalau bahasa indonesia makin berkembang dan demikian pula bahasa melayu malaysia kemungkinan bahasa melayu akan punah.
Karena pengaruh globalisasi dan IPTEK menyebabkan masyarakat indonesia menganggap bahasa indonesia itu tidak gaul dan terlalu formal.Hal tersebut mengakibatkan bahasa Indonesia sering dicampur dengan kata-kata yang tidak formal dan itu mengakibatkan banyak anak muda Indonesia bahkan anak kecil tidak bisa mengucapkan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

2.3 Pengertian Bisnis
Berikut ini adalah pengertian bisnis menurut para ahli :
1.Brown dan petrello (1976)
“Business is an institution which produces goods and services demanded by people”Artinya perusahaan atau bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembag bisnispun akan meningkat pula perkembanganya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,sambil memperoleh laba.
2. Steinford (1978)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”.Dalam pengertian ini bisnis sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hokum,perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hokum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)dan Surat izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainya.
3.Allan Afuah (2004)
Bisnis  merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
Dari beberapa pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bisnis adalah bisnis adalah suatu unit kegiatan komunikasi 2 orang atau lebih  yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dari pengertian tersebut kita dapat menguraikan lebih rinci tentang fungsi-fungsi perusahaan:
a. Menghasilkan barang dan jasa
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada pelaku ekonomi yang lain.
1. Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan ekspor.
b. Sebagai pengguna faktor produksi
bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba. Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.
c. Mambayar pajak kepada pemerintah
perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya terhadap pembangunan.
d. Sebagai agen pembangunan ekonomi
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.

2.4 Peran Bahasa di Bidang Bisnis
Melihat fungsi bahasa yang ke 2 yaitu sebagai alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia (berbisnis) tentu bahasa mempunyai peran penting dalam dunia bisnis.Bisnis sendiri memang punya berbagai macam fungsi yang sangat penting baik itu bagi pengusaha itu sendiri,masyarakat juga Negara.
Oleh karena itu bisnis yang baik harus ditunjang dengan bahasa yang baik pula.Di masa sekarang ini bahasa sangat penting apalagi perilaku manusia tentu bisa dilihat dari bahasa yang mereka ucapkan.Oleh karena itu banyak perusahaan di Indonesia menggunakan bahasa dalam prasyarat bagi pelamar kerja.Bisa kita lihat juga dalam kurikulum pendidikan bahasa dimasukkan dalam Ujian Nasional (bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).oleh karena itu kita tidak bisa meremehkan bahasa.
Di bidang bisnis biasanya bahasa digunakan sebagai alat promosi dan juga pemasaran.Contohnya iklan suatu produk tanpa adanya bahasa yang baik dan menarik tentu masyarakat tidak akan tertarik pada produk tersebut.dalam komunikasi antar pegawai dan bos tentu juga memerlukan bahasa ,pegawai yang komunikatif serta sopan tentu akan lebih dihormati dan disegani baik oleh pegawai lain maupun oleh atasan.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1.    Bahasa adalah alat komunikasi untuk berinteraksi dengan manusia lainya.
2.    Bisnis adalah suatu unit kegiatan komunikasi 2 orang atau lebih  yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
3.    Oleh karena itu bisnis yang baik harus ditunjang dengan bahasa yang baik pula.Di masa sekarang ini bahasa sangat penting apalagi perilaku manusia tentu bisa dilihat dari bahasa yang mereka ucapkan

Makalah Kedudukan Perusahaan dalam Pembangunan Ekonomi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Belakangan ini pembangunan ekonomi  di Indonesia memang tidak stabil ini semua dipengaruhi banyak factor. Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Para ekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakan dan menomorsatukan pembangunan ekonomi.
Selama ini kita berfikir kalau  perusahaan didirikan hanya untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya tapi ternyata perusahaan mempunyai manfaat lain yang sangat penting bagi kehidupan sekitar.seperti kita lihat disekitar kita selama ini. Adanya perusahaan secara tidak langsung juga berpengaruh  pada masyarakat disekitarnya,seperti daerah perkotaan contohnya Jakarta di sana banyak didirikan perusahaan  tentunya juga membutuhkan adanya tenaga kerja masyarakat sekitar tentu akan mendapat keuntungan dengan adanya lowongan tersebut.Bukan hanya itu saja sarana transportasi,fasilitas-fasilitas umum semuanya ada karena adanya kebutuhan para pekerja perusahaan tersebut.
Beda dengan di desa hampir tidak ada perusahaan sehingga lowongan pekerjaan sedikit kalaupun ada mungkin mereka menjadi buruh tani,fasilitas-fasilitas umum dan transportasipun belum memadai.Perbedaan antara kota dan desa memang sangat mencolok jika dilihat dari berbagai segi.Sepertinya perusahaan memang punya pengaruh penting dalam permasalahan ini.
1.2 Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang di atas, ternyata memang ada hubungan antara kedudukan perusahaan dengan pembangunan ekonomi oleh karena itu makalah ini dibuat agar kita nantinya akan lebih mengetahui tentang apa sebenarnya kedudukan suatu perusahaan dalam pembangunan ekonomi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perusahaan
Berikut ini adalah pengertian Perusahaan menurut para ahli :
1.Brown dan petrello (1976)
“Business is an institution which produces goods and services demanded by people”Artinya perusahaan atau bisnis ialah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembag bisnispun akan meningkat pula perkembanganya untuk memenuhi kebutuhan tersebut,sambil memperoleh laba.
2. Steinford (1978)
“Business is all those activities involved in providing the goods and services needed or desired by people”.Dalam pengertian ini Perusahaan sebagai aktivitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan atau diinginkan oleh konsumen.dapat dilakukan oleh organisasi perusahaan yang memiliki badan hokum,perusahaan yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan hokum maupun badan usaha seperti pedagang kaki lima,warung yang tidak memiliki Surat Izin Tempat Usaha (SITU)dan Surat izin Tempat Usaha (SIUP) serta usaha informal lainya.
3.Allan Afuah (2004)
Perusahaan merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasikan berbagai sumber daya menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen.
Dari beberapa pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perusahaan adalah Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikanya serta melakukan upaya-upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Dari pengertian tersebut kita dapat menguraikan lebih rinci tentang fungsi-fungsi perusahaan:
a. Menghasilkan barang dan jasa
adanya kebutuhan yang harus dipenuhi mendorong perusahaan menciptakan barang dan jasa pemuas kebutuhan. Barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan nantinya disalurkan kepada pelaku ekonomi yang lain.
1. Rumah tangga. Penyaluran barang dan jasa hasil produksi kepada rumah tangga dapat dilakukan secara langsung maupun melalui distributor.
2. Pemerintah. Pemerintah membutuhkan barang dan jasa hasil produksi untuk mendukung jalannya kegiatan pemerintah dalam rangka melayani masyarakat. Penyaluran ini juga dapat dilakukan secara langsung atau melalui pasar barang.
3. Perusahaan lain. Adakalanya barang dan jasa yang diproduksi suatu perusahaan diperlukan oleh perusahaan lain sebagai bahan baku, bahan pembantu, bahan setengah jadi, atau bahkan sebagai modal. Contohnya perusahaan kain akan memasok hasil produksi pada perusahaan garmen.
4. Masyarakat luar negeri. Selain untuk produksi dalam negeri, barang dan jasa perusahaan juga digunakan oleh masyarakat luar negeri. Pembelian dan pengiriman barang dan jasa akan menimbulkan kegiatan ekspor.
b. Sebagai pengguna faktor produksi
bagaimana perusahaan dapat menghasilkan barang dan jasa? Perusahaan harus mengolah faktor produksi menjadi barang dan jasa. Faktor produksi tersebut berupa tenaga kerja, sumber daya alam, dan modal. Faktor produksi tersebut disediakan oleh rumah tangga. Untuk semua faktor produksi yang telah disediakan, perusahaan akan memberikan balas jasa kepada rumah tangga. Balas jasa tersebut berupa upah atau gaji, sewa, bunga, dan laba. Pembelian faktor produksi ini kadang juga melibatkan masyarakat luar negeri, baik berupa tenaga ahli, pinjaman modal, barang-barang modal, maupun bahan baku.
c. Mambayar pajak kepada pemerintah
perusahaan juga merupakan bagian dari masyarakat umum. Dengan demikian, perusahaan ikut memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh pemerintah. Oleh karena itu pula, perusahaan harus membayar pajak kepada pemerintah sebagai bukti partisipasinya terhadap pembangunan.
d. Sebagai agen pembangunan ekonomi
kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan ternyata membawa pengaruh yang besar terhadap pembangunan ekonomi. Dari kegiatannya perusahaan telah membantu pemerintah dalam hal menyediakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan karyawan, dan membangun berbagai fasilitas ekonomi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional riil dan produktivitas. Factor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan ekonomi antara lain :
1.    Modal (capital)
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.
 2. Tenaga kerja yang tersedia
Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya manusianya, selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
 3. Kekayaan alam (sumber daya alam ) riil
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya. Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.Indonesia merupakan tempat yang kaya akan sumber daya alamnya dan sangat bagus jika digunakan dalam proses pembangunan ekonomi, namun jika kita lihat sekarang ini SDA Indonesia mulai tergerus habis oleh tangan-tangan tidak bertanggung jawab yang akhirnya malah merugikan Negara.

 4. Teknologi dan wirausaha
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatan proses pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
 5. Karakteristik social budaya masyarakat
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois, boros, KKN, dan sebagainya.
3.2 Pembangunan Ekonomi Daerah
Pemerintah daerah dan pengusaha adalah dua kelompok yang paling berpengaruh dalam menentukan corak pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah daerah, mempunyai kelebihan dalam satu hal, dan tentu saja keterbatasan dalam hal lain, demikian juga pengusaha. Sinergi antara keduanya untuk merencanakan bagaimana ekonomi daerah akan diarahkan perlu menjadi pemahaman bersama. Pemerintah daerah mempunyai kesempatan membuat berbagai peraturan, menyediakan berbagai sarana dan peluang, serta membentuk wawasan orang banyak. Tetapi pemerintah daerah tidak mengetahui banyak bagaimana proses kegiatan ekonomi sebenarnya berlangsung. Pengusaha mempunyai kemampuan mengenali kebutuhan orang banyak dan dengan berbagai insiatifnya, memenuhi kebutuhan itu. Aktivitas memenuhi kebutuhan itu membuat roda perekonomian berputar, menghasilkan gaji dan upah bagi pekerja dan pajak bagi pemerintah. Dengan pajak, pemerintah daerah berkesempatan membentuk kondisi agar perekonomian daerah berkembang lebih lanjut.
Pemerintah daerah dalam mempertahankan keberlanjutan pembangunan ekonomi daerahnya agar membawa dampak yang menguntungkan bagi penduduk daerah perlu memahami bahwa manajemen pembangunan daerah dapat memberikan pengaruh yang baik guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi yang diharapkan. Bila kebijakan manajemen pembangunan tidak tepat sasaran maka akan mengakibatkan perlambatan laju pertumbuhan ekonomi. Maka manajemen pembangunan daerah mempunyai potensi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi serta menciptakan peluang bisnis yang menguntungkan dalam mempercepat laju pertumbuhan ekonomi daerah.
Prinsip-prinsip pembangunan ekonomi yang pro-bisnis adalah antara lain sebagai berikut:
a.         Menyediakan Informasi kepada Pengusaha
Pemerintah daerah dapat memberikan informasi kepada para pelaku ekonomi di daerahnya ataupun di luar daerahnya kapan, dimana, dan apa saja jenis investasi yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang akan datang. Dengan cara ini maka pihak pengusaha dapat mengetahui arah kebijakan pembangunan daerah yang diinginkan pemerintah daerah, sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam menentukan dalam kegiatan apa usahanya akan perlu dikembangkan. Pemerintah daerah perlu terbuka mengenai kebijakan pembangunannya, dan informasi yang diterima publik perlu diupayakan sesuai dengan yang diinginkan.
b.         Memberikan Kepastian dan Kejelasan Kebijakan
Salah satu kendala berusaha adalah pola serta arah kebijakan publik yang berubah-ubah sedangkan pihak investor memerlukan ada kepastian mengenai arah serta tujuan kebijakan pemerintah. Strategi pembangunan ekonomi daerah yang baik dapat membuat pengusaha yakin bahwa investasinya akan menghasilkan keuntungan di kemudian hari. Perhatian utama calon penanam modal oleh sebab itu adalah masalah kepastian kebijakan. Pemerintah daerah akan harus menghindari adanya tumpang tindih kebijakan jika menghargai peran pengusaha dalam membangun ekonomi daerah. Ini menuntut adanya saling komunikasi diantara instansi-instansi penentu perkembangan ekonomi daerah. Dengan cara ini, suatu instansi dapat mengetahui apa yang sedang dan akan dilakukan instansi lain, sehingga dapat mengurangi terjadinya kemiripan kegiatan atau ketiadaan dukungan yang diperlukan.
Pengusaha juga mengharapkan kepastian kebijakan antar waktu. Kebijakan yang berubah-ubah akan membuat pengusaha kehilangan kepercayaan mengenai keseriusannya membangun ekonomi daerah. Pengusaha daerah umumnya sangat jeli dengan perilaku pengambil kebijakan di daerahnya. Kerjasama yang saling menguntungkan mensyaratkan adanya kepercayaan terhadap mitra usaha. Membangun kepercayaan perlu dilakukan secara terencana dan merupakan bagian dari upaya pembangunan daerah.

c.         Mendorong Sektor Jasa dan Perdagangan
Sektor ekonomi yang umumnya bekembang cepat di kota-kota adalah sektor perdagangan kecil dan jasa. Sektor ini sangat tergantung pada jarak dan tingkat kepadatan penduduk. Persebaran penduduk yang berjauhan dan tingkat kepadatan penduduk yang rendah akan memperlemah sektor jasa dan perdagangan eceran, yang mengakibatkan peluang kerja berkurang. Semakin dekat penduduk, maka interaksi antar mereka akan mendorong kegiatan sektor jasa dan perdagangan. Seharusnya pedagang kecil mendapat tempat yang mudah untuk berusaha, karena telah membantu pemerintah daerah mengurangi pengangguran. Pada waktunya pengusaha kecil akan membayar pajak kepada pemerintah daerah. Dengan menstimulir usaha jasa dan perdagangan eceran, pertukaran ekonomi yang lebih cepat dapat terjadi sehingga menghasilkan investasi yang lebih besar. Adanya banyak pusat-pusat pedagang kaki lima yang efisien dan teratur akan menarik lebih banyak investasi bagi ekonomi daerah dalam jangka panjang.
Sebagian besar lapangan kerja yang ada dalam suatu wilayah diciptakan oleh usaha kecil dan menengah. Namun usaha kecil juga rentan terhadap ketidakstabilan, yang terutama berkaitan dengan pasar dan modal, walaupun secara umum dibandingkan sektor skala besar, usaha kecil dan menengah lebih tangguh menghadapi krisis ekonomi. Pemerintah daerah perlu berupaya agar konjungtur ekonomi tidak berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha kecil.

d.         Meningkatkan Daya Saing Pengusaha Daerah
Kualitas strategi pembangunan ekonomi daerah dapat dilihat dari apa yang akan dilakukan pemerintah daerah dalam menyiapkan pengusaha-pengusaha di daerahnya menghadapi persaingan global. Globalisasi (atau penduniaan) akan semakin mempengaruhi perkembangan ekonomi daerah dengan berlakunya perjanjian AFTA, APEC dan lain-lain. Mau tidak mau, siap atau tidak siap perdagangan bebas akan menjadi satu-satunya pilihan bagi masyarakat di semua daerah. Upaya untuk menyiapkan pengusaha daerah oleh sebab itu perlu dilakukan. Pengusaha dari negara maju telah siap atau disiapkan sejak lama. Pengusaha daerah juga perlu diberitahu konsekuensi langsung dari ketidaksiapan menghadapi perdagangan bebas. Saat ini, pengusaha lokal mungkin masih dapat meminta pengertian manajer supermarket untuk mendapatkan tempat guna menjual produksinya. Tahun depan, bisa tidak ada toleransi untuk produksi lokal yang tidak lebih murah, tidak lebih berkualitas dan tidak lebih tetap pasokannya.
Meningkatkan daya saing adalah dengan meningkatkan persaingan itu sendiri. Ini berarti perlakuan-perlakukan khusus harus ditinggalkan. Proteksi perlu ditiadakan segera ataupun bertahap. Pengembangan produk yang sukses adalah yang berorientasi pasar, ini berarti pemerintah daerah perlu mendorong pengusaha untuk selalu meningkatkan efisiensi teknis dan ekonomis. Peraturan perdagangan internasional harus diperkenalkan dan diterapkan. Perlu ada upaya terencana agar setiap pejabat pemerinah daerah mengerti peraturan-peraturan perdagangan internasional ini, untuk dapat mendorong pengusaha-pengusaha daerah menjadi pemain-pemain yang tangguh dalam perdagangan bebas, baik pada lingkup daerah, nasional maupun internasional.

e.         Membentuk Ruang yang Mendorong Kegiatan Ekonomi
            Membentuk ruang khusus untuk kegiatan ekonomi akan lebih langsung menggerakkan kegiatan ekonomi. Pemerintah daerah perlu berusaha mengantisipasi kawasan-kawasan mana yang dapat ditumbuhkan menjadi pusat-pusat perekonomian wilayah. Kawasan-kawasan yang strategis dan cepat tumbuh ini dapat berupa kawasan yang sudah menunjukkan tanda-tanda aglomerasi, seperti sentra-sentra produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan; klaster industri, dsb. Kawasan cepat tumbuh juga dapat berupa kawasan yang sengaja dibangun untuk memanfaatkan potensi SDA yang belum diolah, seperti yang dulu dikembangkan dengan sistim permukiman transmigrasi. Kawasan-kawasan ini perlu dikenali dan selanjutnya ditumbuhkan dengan berbagai upaya pengembangan kegiatan ekonomi, seperti pengadaan terminal agribisnis, pengerasan jalan, pelatihan bisnis, promosi dsb.  Pengembangan kawasan-kawasan strategis dan cepat tumbuh ini perlu dilakukan bersamaan dengan upaya peningkatan keterampilan, pengembangan usaha, dan penguatan keberdayaan masyarakat
3.3 Perusahaan dalam Pembangunan Ekonomi berkelanjutan
Jika kita lihat tentunya perusahaan punya peran yang sangat central dalam proses pembangunan ekonomi namun semua tentu ada dampak negatifnya juga.dampak negative dapat kita lihat dengan jelas pada keadaan alam .banyaknya perusahaan sekarang membuat alam semakin berkurang dan bahkan habis, bisa kita lihat di  Kalimantan  semakin banyak perusahaan kelapa sawit dibuat lahan hutan juga dijadikan kelapa sawit mungkin itu membuat masyarakat sekitar dan fasilitas bias maju dan baik bahkan banyak pengusaha sukses besar karena kelapa sawit tapi disisi lain hutan semakin menyempit satwa – satwa diambil habitatnya dan sulit untuk hidup.
Selain itu banyak perusahaan sekarang yang menghabiskan energy seperti listrik dan bahan bakar lainya dalam pengolahan usahanya.Jika dibiarkan terus menerus tentu nantinya energy alam yang ada tentu akan habis disisi lain banyak perusahaan yang didirikan .Oleh karena itu pastinya sekarang semua perusahaan perlu inovasi baru yang bisa menggganti energy alam yang perlu berjuta-juta tahun untuk terbentuk dan bisa digunakan.
Kita bisa belajar dari kutipan artikel di bawah ini
Perusahaan Berwawasan Lingkungan Malah Untung
Mengusung kebijakan ramah lingkungan, Bakrie Telecom justru bisa menghemat Rp 20 miliar.
Kamis, 4 November 2010, 15:57 WIB
 VIVAnews - Anggapan yang mengatakan bahwa kebijakan perusahaan yang ramah lingkungan akan mengeluarkan ongkos yang besar ternyata tak terbukti. Dengan kebijakan ramah lingkungan, ternyata Bakrie Telecom justru bisa menghemat Rp 20 miliar per tahun.
Beberapa penghematan yang ditempuh BTel meliputi pengurangan penggunaan sumber daya alam (reduce), penggunaan kembali semua material (reuse), dan program daur ulang limbah elektronik, kertas, dan bahan lainnya (recycle).Untuk penghematan di bidang energi, BTel menggunakan sistem pendinginan BTS free cooling box yang diharapkan bisa memberikan efisiensi energi hingga 50 persen. Akibatnya, perusahan bisa mengurangi biaya listrik hingga Rp 10,5 miliar per tahun. Adapun kontribusi bagi lingkungan adalah pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 5 juta kg per tahun, atau setara dengan penggunaan 1000 mobil.
Penghematan BTel lainnya didapat dari penggunaan material RUIM dan voucher isi ulang baru. Menurut Wakil Presiden BTel Erik Meijer, kini 85 persen voucher isi ulang Esia adalah voucher elektrik yang tak memerlukan bahan khusus.Untuk voucher fisik pun, BTel telah mengurangi penggunaan kertas dan plastik, di mana ukuran voucher isi ulang telah diperkecil hingga 80 persen. BTel mengklaim, penghematan dari sektor ini, bisa mencapai  jutaan  rupiah.  Sementara, Erik menjelaskan, material  kartu plastik yang bisa dihemat, bila dijajarkan bisa mencapai panjang setengah perjalanan ke bulan. Untuk pengurangan penggunaan kertas dan listrik kantor, BTel bisa menghemat hingga Rp 1,5 miliar per tahun. Adapun kontribusi bagi lingkungan, artinya setara dengan pemakaian 300 mobil dan penyelamatan bagi 200 pohon.
BTel juga akan mendorong inisiatif ini kepada mitra-mitranya. Semua optimis ini bisa dilakukan mengingat perusahaan-perusahaan mitra juga mulai menyadari pentingnya kebijakan yang ramah lingkungan.




Dari artikel tersebut mungkin bisa jadi pelajaran yang sangat berharga untuk perusahaan-perusahaan di Indonesia kalau mendirikan perusahaan yan berwawasan lingkungan itu tidak akan merugikan tapi malah menguntungka jika kita kelola dengan baik dampak positif lain adalah keseimbangan alam tetap terjaga dibarengi dengan pembangunan ekonomi yang terus maju.
Sebenarnya pemerintah juga telah berupaya dalam menggalakan pembangunan perusahaan yang berwawasan lingkungan dengan membuat peraturan perundang-undangan ,       seperti kutipan pasal di bawah ini:
·         Pasal 15 huruf b UU Penanaman Modal menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat “. [4]
·         Pasal 1 angka 3 UUPT , tangung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya.
Dari kutipan pasal tersebut  perusahaan jadi punya tanggung jawab tersendiri bukan hanya untuk mencari laba yang sebesar-besarnya.
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Pembangunan ekonomi memang sangat penting bagi suatu Negara semakin cepat dan baik pembangunan ekonomi suatu bangsa semakin maju pula Negara tersebut.peran perusahaan juga tidak terlepas dari itu semua.
Pembangunan ekonomi ternyata  tidak lepas dari adanya suatu perusahaan kerena dalam pendirian perusahaan pasti akan berdampak bagi sekitarnya seperti lowongan pekerjaan, fasilitas umum,kebutuhan masyarakat dll.
Disisi lain hancurnya suatu perusahaan juga akan berpengaruh banyak dengan kehidupan disekitar perusahaan tersebut para pekerja yang kehilangan pekerjaanya tentu akan menjadi penganggurab, penggangguran akan menimbulkan  kemiskinan dan kemiskinan tentunya akan mengganggu jalanya pembangunan bangsa.
Sisi negatifnya tentu dampak bagi alam sekitar namun jika perusahaan itu mematuhi aturan pemerintah dan melaksanakan tekhnologi tepat guna dan ramah lingkungan tentu keseimbangan alam akan terjaga dan pembangunan ekonomi akan maju.